snow rain

Sabtu, 28 April 2012

Pengertian, gejala dan mekanisme LUPUS

LUPUS
Penyakit LUPUS adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:
  1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
  2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
  3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
  4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
  5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan
Dr. Rahmat Gunadi dari Fak. Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.
“Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.
Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk geja LUPUS. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.
Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.
Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.

Secara keseluruhan terdapat sekitar 80-an penyakit autoimun. Misalnya: rheumatoid arthritis (rematik), systemic lupus erythematosus (SLE – atau yang lebih dikenal dengan LUPUS), polymyositis, autoimmune thyroiditis, (juvenile) diabetes tipe-1, myasthenia gravis, scleroderma, dan Sjogren’s syndrome, dan lain-lain. Artikel kali ini hanya kan membahas mengenai penyakit autoimun Lupus yang dijuluki penyakit dengan seribu wajah.
Seperti telah saya uraikan di artikel yang lalu tentang sistem kekebalan tubuh manusia, antibodi akan melakukan pertahanan dengan berbagai cara untuk melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Antibodi bisa mengenali antigen atas bantuan sel-sel memori yang memiliki kemampuan pengenalan dan ingatan terhadap antigen tertentu.
Lantas, apakah antibodi hanya menyerang antigen dari luar saja? Secara umum begitu, tetapi sayangnya ada bentuk kelainan atau penyakit dimana antibodi tubuh menyerang sel-sel tubuh sendiri karena dianggap sebagai antigen. Tampaknya ini antibodi bego ya? Tetapi itu memang ada. Penyakit seperti itu disebut dengan autoimun, artinya kira-kira bertahan atau melawan diri sendiri.
Contoh autoimun yang sekarang terkenal adalah penyakit lupus. Nama lengkapnya Lupus Eritomatosus Sistemik (LES). Eritomatosus artinya kemerahan, sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh yang sebenarnya normal tetapi dianggap sebagai benda asing (antigen). Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah. Penyakit ini berkaitan dengan sistem imunitas yang berlebih sedemikian rupa sehingga antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Akibatnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat.
Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :
  1. Antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah dan menyebabkan eritrosit hancur (lisis). Inilah yang mengakibatkan anemia.
  2. Antibodi bisa bergabung dengan antigen dan membentuk ikatan yang disebut kompleks imun. Gabungan antibodi dan antigen ini mengalir di dalam darah. Jika tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks imun ini akan dihadang oleh sel-sel fagosit. Tetapi, dalam keadaan tertentu kompleks imun ini tidak dapat diatasi sel fagosit dengan baik, sehingga proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya.
Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu, karena penderita penyakit ini dulunya dikira karena gigitan sang anjing hutan. Gejala-gejala yang umum penyakit lupus yang dijumpai adalah:
  Kulit mudah gosong karena terpapar sinar matahari, serta timbulnya gangguan pencernaan.
  Penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
  Pada kulit akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip bentuk sayap kupu-kupu, sehingga disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik.
  Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang hancur
  Rambut yang sering rontok

Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering terkena lupus sekitar 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus.
Diduga, timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus misalnya adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres. Lupus banyak diderita wanita pada usia produktif sampai usia 50 tahun. Oleh karena itu diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.
Pada wanita hamil yang menderita lupus akan menyebabkan abortus (keguguran), gangguan perkembangan janin, atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi sering dijumpai pula gejala lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.
Bagaimana cara menyembuhkan penyakit ini? Tampaknya sulit. Sampai sekarang penyakit lupus ini belum bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan sifatnya sementara, untuk mengurangi keluhan simtomatik dan mencegah meluasnya penyakit sehingga tidak menyerang organ vital.
Sampai saat ini. jumlah Odapus (orang dengan lupus) yang terdaftar di Yayasan Lupus Indonesia mencapai 10.133 odapus, dan terus bertambah setiap tahunnya, terutama karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit yang kebanyakan menyerang kaum perempuan diusia produktif tersebut.
Uniknya, penyakit lupus ini dijuluki penyakit dengan seribu wajah atau si peniru ulung. Ini disebabkan gejala awal yang dialami oleh setiap pasien Lupus selalu berbeda-beda, dan hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Jadi, untuk memastikan diagnosis, dokter harus mencari sekitar sebelas kriteria atau gejala awalnya. Kalau ditemukan empat gejala positif, baru bisa dibilang Lupus.

Kenali Penyakit Lupus Yuk!
Jumat, 06 Mei 2011 13:14 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lebih dari lima juta orang usia produktif di seluruh dunia telah terdiagnosis menyandang Lupus (Systemic Lupus Erythematosus) sehingga penyandang ini harus mengkonsumsi berbagai obat dalam jangka waktu yang lama bahkan seumur hidupnya.

Lupus adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Banyak dari pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, penyandang penyakit Lupus mencapai sudah lima juta orang, dan lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.

Lupus merupakan penyakit autoimun kronis yang dapat menyerang hampir seluruh organ/ sistem tubuh berupa reaksi radang dan dapat mengancam jiwa. "Penyandang Lupus harus mengkonsumsi berbagai obat dalam jangka waktu yang lama bahkan seumur hidupnya," kata d Rachmat Gunadi SpPD-KR, pemerhati Lupus, baru-baru ini.

Dalam bahasa Latin berarti "anjing hutan". Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi. Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan, rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan.

Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Tidak jarang efek samping yang ditimbulkan oleh obat berakibat fatal bahkan lebih buruk dari penyakitnya sendiri. Belum ada angka yang pasti untuk jumlah orang dengan lupus (odapus) di seluruh Indonesia, namun perkiraannya adalah lebih dari 300 ribu orang

Menurut Rachmat, gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan, sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus.

Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah: kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.

Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.

Anemia yang disebabkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit Lupus ini, rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan.

Ia menjelaskan, penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, dan satu hingga lima orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan.

Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. "Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres," ujarnya.

Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk gejala lupus. Sering dijumpai gejala lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.

1 komentar:

  1. Borgata Hotel Casino & Spa - Dr.MCD
    Borgata Hotel Casino & Spa (formerly the Borgata in 인천광역 출장샵 Atlantic 경주 출장마사지 City) is a luxury hotel and 평택 출장마사지 casino located on the famous Las 제주 출장안마 Vegas Strip 경기도 출장마사지 in

    BalasHapus