1. Dasar Piano
Kita akan mempelajari dasar pengetahuan minimal yang diperlukan untuk memainkan alat musik, terutama piano. Jika anda sudah mengerti dasar ini anda bisa melewatinya. Pembahasan kita akan dibagi dalam dua bagian berikut ini. Anda *harus* mengenal dan memahami konsep- konsep ini. Jangan takut, mudah kok. Dan siap-siaplah..anda akan memainkan lagu pertama dengan segera……
Keyboard – Nama Note dan posisinya
Kord dan Skala – Apa itu?
Keyboard
Hal pertama tentu adalah mengenal nama-nama tombol pada keyboard. Ini tidak serumit seperti yang dibayangkan. Ada 12 tombol unik pada keyboard yang diberi nama secara alphabet dari A hingga G. Setiap tombol yang berwarna putih akan diberi nama salah satu dari alphabet ini (lupakan dulu tombol hitam untuk sementara).
Sekarang jika kita melihat keyboard, semua tombol warna putih mempunyai nama A hingga G ini. Perhatikan bahwa tombol warna hitam tersusun dari sebuah kelompok yang terdiri dua tombol yang diikuti kelompok yang terdiri atas tiga tombol. Berdasarkan pengelompokkan inilah kita dapat mengidentifikasikan tombol warna putih. Contoh, tombol putih yang berada di kiri kelompok-dua-tombol-hitam disebut C. Tombol putih yang yang letaknya diantara kelompok dua tombol hitam disebut D, tombol pitih yang berada disebelah kiri kelompok 3 tombol hitam disebut F..dan lain-lain. Nama tombol ini berulang setiap 8 tombol putih seperti dalam gambar berikut. Anda hanya perlu mengingat posisi dan nama dari 7 tombol saja.
Singkatnya, pelajari dulu nama posisi dari tombol putih sekarang. Perhatikan dengan seksama, sebaiknya lakukan di depan keybord yang sesungguhnya. Ketika anda sudah merasa telah mahir memahami nama dan posisi tombol-tombol ini, coba pejamkan mata dulu. Tekan sembarang tombol putih, buka kembali mata anda dan jawab tombol apa yang barusan anda tekan tadi.
Penamaan tombol putih pada keyboard
OK, sejauh ini kita mulai mengenal tombol putih dahulu, karena penamaan tombol hitam sangat mudah bila kita telah mengerti tombol putih. Faktanya, penamaan tombol hitam berdasarkan nama tombol putih yang berada di dekatnya. Hanya ada 5 tombol hitam unik pada keyboard, yang diberi nama seperti ditunjukkan berikut.
Saya harus menjelaskan arti kruis dan mol dulu sebelum kita memahami penamaan tombol hitam. Pada dasarnya meng-kruis-kan sebuah not berarti menggeser not ke sebelah kanan (naik) secara langsung. Jadi jika kita menemukan tombol F (yang berada disebelah kiri pada kelompok 3-tombol-hitam) dan meng-kruis-kan not ini, maka geser not F ke kanan secara langsung dan kita mendapatkan tombol hitam yang disebut F kruis atau F#. Hal yang sama jika kita menggeser ke kanan dari G maka kita akan menemukan tombol hitam G# dan seterusnya.
Penamaan tombol hitam keyboard dalam pengertian kruis.
Satu hal lain yang mesti saya jelaskan sebelum lanjut adalah setiap tombol hitam mempunyai dua nama. Ini dikarenakan lagi karena masih dari penamaan mol. Penamaan mol merupakan lawan dari penamaan kruis, yakni jika pada kruis kita naik bergeser ke kanan satu tombol, sekarang kita “turun” bergeser ke kiri satu tombol. Kita lihat gambar berikut untuk penamaan mol ini.
Penamaan tombol hitam keyboard dalam pengertian mol.
Jadi tombol hitam dibawah G adalah G mol atau Gb, tombol hitam di kiri A adalah Ab dan sebagainya. Adalah sangat penting mengetahui dan mengingat kedua penamaan tombol hitam ini (nama kruis dan nama mol) sebab keduanya selalu digunakan dalam musik.
Selanjutnya adalah tugas anda menyisihkan waktu untuk menguasai penamaan dan posisi tombol-tombol pada keyboard karena selama kita belajar piano dan memainkan lagu maka konsep penamaan ini sangat penting.
Kord dan Skala
OK, sejauh ini kita telah mempelajari bagian pertama, izinkan saya menjelaskan beberapa pengertian lagi yang biasa digunakan oleh musisi di seluruh dunia.
Kord adalah kumpulan not yang dimainkan (ditekan) secara bersamaan. Mudah kan? Jumlah not yang dimainkan tergantung dari tipe kord-nya. Kord biasa sering dimainkan dengan 2,3,4,5 not atau lebih yang masih memungkinkan tangan manusia untuk memainkannya. . Kord merupakan fondasi dasar bangunan musik pop dan rock. Dalam melodi musik biasanya terdiri dari kord yang dimainkan pada saat itu. Kita akan melihatnya secara jelas bagaimana memahami hal ini pada bahasan-bahasan selanjutnya.
Sedangkan skala adalah runtutan dari not, ini mungkin lebih baik didemonstrasikan dengan contoh. Skala yang terkenal adalah skala C Mayor, yang dapat anda mainkan sekarang. Mulailah menekan tombol C dan mainkan setiap tombol putih hingga anda mendapatkan tombol C diatasnya lagi.. Anda tentunya tidak asing lagi mendengar runtutan nada skala ini.. Iya kan? :-)
Itu hanya satu skala saja dari sekian ratus skala lainnya. Jangan keder dulu, kabar baiknya, kita hanya perlu mengenal beberapa jenis skala saja untuk dapat memainkan lagu pop dan rock.
Demikian dulu, sampai saat ini pembahasan kita dicukupkan sekian dulu. Dalam pembahasan selanjutnya pengetahuan kita akan cukup untuk memainkpkan lagu pertama! Percayalah…….
Keyboard – Nama Note dan posisinya
Kord dan Skala – Apa itu?
Keyboard
Hal pertama tentu adalah mengenal nama-nama tombol pada keyboard. Ini tidak serumit seperti yang dibayangkan. Ada 12 tombol unik pada keyboard yang diberi nama secara alphabet dari A hingga G. Setiap tombol yang berwarna putih akan diberi nama salah satu dari alphabet ini (lupakan dulu tombol hitam untuk sementara).
Sekarang jika kita melihat keyboard, semua tombol warna putih mempunyai nama A hingga G ini. Perhatikan bahwa tombol warna hitam tersusun dari sebuah kelompok yang terdiri dua tombol yang diikuti kelompok yang terdiri atas tiga tombol. Berdasarkan pengelompokkan inilah kita dapat mengidentifikasikan tombol warna putih. Contoh, tombol putih yang berada di kiri kelompok-dua-tombol-hitam disebut C. Tombol putih yang yang letaknya diantara kelompok dua tombol hitam disebut D, tombol pitih yang berada disebelah kiri kelompok 3 tombol hitam disebut F..dan lain-lain. Nama tombol ini berulang setiap 8 tombol putih seperti dalam gambar berikut. Anda hanya perlu mengingat posisi dan nama dari 7 tombol saja.
Singkatnya, pelajari dulu nama posisi dari tombol putih sekarang. Perhatikan dengan seksama, sebaiknya lakukan di depan keybord yang sesungguhnya. Ketika anda sudah merasa telah mahir memahami nama dan posisi tombol-tombol ini, coba pejamkan mata dulu. Tekan sembarang tombol putih, buka kembali mata anda dan jawab tombol apa yang barusan anda tekan tadi.
Penamaan tombol putih pada keyboard
OK, sejauh ini kita mulai mengenal tombol putih dahulu, karena penamaan tombol hitam sangat mudah bila kita telah mengerti tombol putih. Faktanya, penamaan tombol hitam berdasarkan nama tombol putih yang berada di dekatnya. Hanya ada 5 tombol hitam unik pada keyboard, yang diberi nama seperti ditunjukkan berikut.
Saya harus menjelaskan arti kruis dan mol dulu sebelum kita memahami penamaan tombol hitam. Pada dasarnya meng-kruis-kan sebuah not berarti menggeser not ke sebelah kanan (naik) secara langsung. Jadi jika kita menemukan tombol F (yang berada disebelah kiri pada kelompok 3-tombol-hitam) dan meng-kruis-kan not ini, maka geser not F ke kanan secara langsung dan kita mendapatkan tombol hitam yang disebut F kruis atau F#. Hal yang sama jika kita menggeser ke kanan dari G maka kita akan menemukan tombol hitam G# dan seterusnya.
Penamaan tombol hitam keyboard dalam pengertian kruis.
Satu hal lain yang mesti saya jelaskan sebelum lanjut adalah setiap tombol hitam mempunyai dua nama. Ini dikarenakan lagi karena masih dari penamaan mol. Penamaan mol merupakan lawan dari penamaan kruis, yakni jika pada kruis kita naik bergeser ke kanan satu tombol, sekarang kita “turun” bergeser ke kiri satu tombol. Kita lihat gambar berikut untuk penamaan mol ini.
Penamaan tombol hitam keyboard dalam pengertian mol.
Jadi tombol hitam dibawah G adalah G mol atau Gb, tombol hitam di kiri A adalah Ab dan sebagainya. Adalah sangat penting mengetahui dan mengingat kedua penamaan tombol hitam ini (nama kruis dan nama mol) sebab keduanya selalu digunakan dalam musik.
Selanjutnya adalah tugas anda menyisihkan waktu untuk menguasai penamaan dan posisi tombol-tombol pada keyboard karena selama kita belajar piano dan memainkan lagu maka konsep penamaan ini sangat penting.
Kord dan Skala
OK, sejauh ini kita telah mempelajari bagian pertama, izinkan saya menjelaskan beberapa pengertian lagi yang biasa digunakan oleh musisi di seluruh dunia.
Kord adalah kumpulan not yang dimainkan (ditekan) secara bersamaan. Mudah kan? Jumlah not yang dimainkan tergantung dari tipe kord-nya. Kord biasa sering dimainkan dengan 2,3,4,5 not atau lebih yang masih memungkinkan tangan manusia untuk memainkannya. . Kord merupakan fondasi dasar bangunan musik pop dan rock. Dalam melodi musik biasanya terdiri dari kord yang dimainkan pada saat itu. Kita akan melihatnya secara jelas bagaimana memahami hal ini pada bahasan-bahasan selanjutnya.
Sedangkan skala adalah runtutan dari not, ini mungkin lebih baik didemonstrasikan dengan contoh. Skala yang terkenal adalah skala C Mayor, yang dapat anda mainkan sekarang. Mulailah menekan tombol C dan mainkan setiap tombol putih hingga anda mendapatkan tombol C diatasnya lagi.. Anda tentunya tidak asing lagi mendengar runtutan nada skala ini.. Iya kan? :-)
Itu hanya satu skala saja dari sekian ratus skala lainnya. Jangan keder dulu, kabar baiknya, kita hanya perlu mengenal beberapa jenis skala saja untuk dapat memainkan lagu pop dan rock.
Demikian dulu, sampai saat ini pembahasan kita dicukupkan sekian dulu. Dalam pembahasan selanjutnya pengetahuan kita akan cukup untuk memainkpkan lagu pertama! Percayalah…….
JUMAT, 19 FEBRUARI 2010
Langkah Awal Belajar Piano/ Keyboard
Warning! Tips ini bukan untuk kamu-kamu yang pernah belajar musik (minimal 1 tahun kursus). Tapi untuk membantu orang "awam-musik", orang yang belum pernah sama sekali menyentuh yang namanya piano atau keyboard.
1. Miliki Alatnya!
Ada yang berpikir, "Bisa dulu baru beli." Wah..pernah belajar naik sepeda? Ok, kamu bisa naik sepeda dulu baru beli atau beli dulu sepedanya? Ya, bermain musik adalah sebuah keahlian (skill), seperti naik sepeda. Menurut Longman Dictionary of Contemporary English: “Skill is an ability to do something well especially because you have learned and practiced it.”. Anda harus berlatih! Bagaimana mau berlatih jika tidak ada alatnya. Mungkin kamu gak harus beli, bisa pinjam dulu ataiau numpang di rumah orang lain untuk belajar. Tapi intinya kamu harus punya alatnya dulu.
2. Kenali dulu alatnya.
Tau gak perbedaan piano dan keyboard? Piano berbentuk papan tuts tunggal, sepanjang 88 tuts atau kurang lebih 7 ½ oktaf, dengan bilah tuts yang lebih tebal dan berat dibandingkan keyboard. Piano terbagi atas piano akustik dan piano digital. Kalau piano akustik memiliki sumber bunyi dari senar logam yang dipukul dengan tuts, jadi tidak digerakkan oleh listrik. Klikhttp://www.pianokeyboard.com/pages_of_piano_history/History.htm untuk mengetahui jenis-jenis piano akustik.
Mengenai harga, piano jelas bukan barang murah. Harga baby grand piano yang paling murah sekitar 60 juta-an, itupun second. Kalau upright piano yang second mulai dari sekitar 8 juta-an.
Sekarang juga sudah banyak piano digital, yang sumber bunyinya berasal dari hasil sampling piano akustik (PCM wave) yang digerakkan oleh listrik. Panjangnya antara 76 hingga 88 tuts. Harganya mulai dari 3 juta-an. Tapi kamu harus hati-hati memilih karena tutsnya berbeda-beda. Ada yang namanya weighted keys atau graded hammer keys, maksudnya tutsnya lebih berat dan tebal seperti piano akustik. Tapi ada juga yang tidak setebal itu atau malah ringan seperti tuts keyboard biasa.
Nah kalau keyboard ada yang berjenis synthesizer, interactive/intelligent/portable/arranger keyboard, controller, sampler dan workstation.
3. Memilih alat
Banyak murid saya bilang piano mahal, alat mereka di rumah keyboard. Bisa gak belajar piano pada keyboard? Bisa saja, gak masalah. Kalau hanya untuk menguasai basic piano. Tapi lebih lanjut dari itu kamu perlu beli piano deh. Kalau kamu belum mampu beli piano akustik bisa dengan piano digital. Malah enak gak makan tempat dan bisa diatur volume suaranya. Tapi tetap saja mekanisme tutsnya masih lebih natural dan nyaman piano akustik ya.
4. Mitos seputar belajar piano/keyboard
Bisa piano berarti bisa semua alat.
Itu mitos yang paling sering saya dengar. Saya sudah bahas di artikel "Bisa Piano Berarti Bisa Semua Alat Musik".
Belajar keyboard gak serius, cuma hiburan. Kalau mau serius belajarlah piano.
Wah gak bener tuh, silabus keyboard saya sampai grade 7 (7 tingkat). Dan banyak guru piano dan guru organ yang belajar keyboard sama saya belum lulus juga.
Belajar piano klasik yang paling baik, nanti kalau mau belajar pop atau jazz lebih gampang.
Jangan muter-muter bos! Kalau kamu mau belajar piano pop sekalian dari awal saja. Sudah ada metodenya kok dan silabusnya ada 6 grade lho. Kalau kamu belajar piano klasik dulu bisa sampai tua baru bisa belajar piano pop. Dasar bermain piano sama untuk semua jurusan.
Main keyboard bisa “merusak” jari.
Nah kalau ini ada benarnya karena tuts keyboard memang lebih ringan dan tidak se-ekspresif piano.
Sumber : http://mazekojazzarticles.blogdrive.com/
1. Miliki Alatnya!
Ada yang berpikir, "Bisa dulu baru beli." Wah..pernah belajar naik sepeda? Ok, kamu bisa naik sepeda dulu baru beli atau beli dulu sepedanya? Ya, bermain musik adalah sebuah keahlian (skill), seperti naik sepeda. Menurut Longman Dictionary of Contemporary English: “Skill is an ability to do something well especially because you have learned and practiced it.”. Anda harus berlatih! Bagaimana mau berlatih jika tidak ada alatnya. Mungkin kamu gak harus beli, bisa pinjam dulu ataiau numpang di rumah orang lain untuk belajar. Tapi intinya kamu harus punya alatnya dulu.
2. Kenali dulu alatnya.
Tau gak perbedaan piano dan keyboard? Piano berbentuk papan tuts tunggal, sepanjang 88 tuts atau kurang lebih 7 ½ oktaf, dengan bilah tuts yang lebih tebal dan berat dibandingkan keyboard. Piano terbagi atas piano akustik dan piano digital. Kalau piano akustik memiliki sumber bunyi dari senar logam yang dipukul dengan tuts, jadi tidak digerakkan oleh listrik. Klikhttp://www.pianokeyboard.com/pages_of_piano_history/History.htm untuk mengetahui jenis-jenis piano akustik.
Mengenai harga, piano jelas bukan barang murah. Harga baby grand piano yang paling murah sekitar 60 juta-an, itupun second. Kalau upright piano yang second mulai dari sekitar 8 juta-an.
Sekarang juga sudah banyak piano digital, yang sumber bunyinya berasal dari hasil sampling piano akustik (PCM wave) yang digerakkan oleh listrik. Panjangnya antara 76 hingga 88 tuts. Harganya mulai dari 3 juta-an. Tapi kamu harus hati-hati memilih karena tutsnya berbeda-beda. Ada yang namanya weighted keys atau graded hammer keys, maksudnya tutsnya lebih berat dan tebal seperti piano akustik. Tapi ada juga yang tidak setebal itu atau malah ringan seperti tuts keyboard biasa.
Nah kalau keyboard ada yang berjenis synthesizer, interactive/intelligent/portable/arranger keyboard, controller, sampler dan workstation.
3. Memilih alat
Banyak murid saya bilang piano mahal, alat mereka di rumah keyboard. Bisa gak belajar piano pada keyboard? Bisa saja, gak masalah. Kalau hanya untuk menguasai basic piano. Tapi lebih lanjut dari itu kamu perlu beli piano deh. Kalau kamu belum mampu beli piano akustik bisa dengan piano digital. Malah enak gak makan tempat dan bisa diatur volume suaranya. Tapi tetap saja mekanisme tutsnya masih lebih natural dan nyaman piano akustik ya.
4. Mitos seputar belajar piano/keyboard
Bisa piano berarti bisa semua alat.
Itu mitos yang paling sering saya dengar. Saya sudah bahas di artikel "Bisa Piano Berarti Bisa Semua Alat Musik".
Belajar keyboard gak serius, cuma hiburan. Kalau mau serius belajarlah piano.
Wah gak bener tuh, silabus keyboard saya sampai grade 7 (7 tingkat). Dan banyak guru piano dan guru organ yang belajar keyboard sama saya belum lulus juga.
Belajar piano klasik yang paling baik, nanti kalau mau belajar pop atau jazz lebih gampang.
Jangan muter-muter bos! Kalau kamu mau belajar piano pop sekalian dari awal saja. Sudah ada metodenya kok dan silabusnya ada 6 grade lho. Kalau kamu belajar piano klasik dulu bisa sampai tua baru bisa belajar piano pop. Dasar bermain piano sama untuk semua jurusan.
Main keyboard bisa “merusak” jari.
Nah kalau ini ada benarnya karena tuts keyboard memang lebih ringan dan tidak se-ekspresif piano.
Sumber : http://mazekojazzarticles.blogdrive.com/
How to Self-Study the Piano
Self-study seems to require greater amounts of self-motivation than learning through an instructor. Without those weekly lessons with a teacher, it will be easier to let practice fall by the wayside. I think it would be important for you, as parents, to schedule practice time for your children and make sure (encourage/motivate) they are regularly practicing. Ideally the motivation that you provide as parents will be positive and uplifting and will boost the child’s self-motivation!
Younger children often seem to have a harder time with learning, and definitely with self-studying, an instrument. The age will vary, but (with my limited experience) it has seemed as if children do better with self-study when they are about 12 or older. I believe a lot of this is due to their increased ability to read and understand the new concepts they are learning. This doesn’t mean a younger child will be unsuccessful in his self-study, but it often means that expectations simply need to be set lower and more support from the parents will be required.
I would view piano learning in much the same way as any subject to be studied at home or via homeschool. Books and resources are used to assist the learning process. At the same time, children will learn quickest when one or both of the parents either already know the subject, or are learning the subject along with the child. This is how mothers that do not have college degrees are able to successfully teach high-school level subjects to children, who then score incredibly high on post-high-school standardized tests. Mom is learning along with the student. This is how children that are younger are best able to self-study: with a parent who is also learning along with them. Such an approach will, I believe, drastically speed up the learning process for the child.
The parents learning along with the child could take several forms. One would involve actually learning to play the instrument as well. This is the route our family chose when we all began learning guitar. We practiced together in the evening – and Dad and Mom learned along with us. They worked from the same instruction books that we were learning from. While this approach requires more time on behalf of the parents, the advantage is that they will be learning an instrument along with the child.
The other option would be for the parent to learn the musical concepts from the book, without actually practicing and playing the songs on the piano. You would then be able to help answer questions, without having to spend time practicing the songs.
Even though you may be learning via self-study, you may still benefit from an occasional consultation with a godly teacher who is accomplished on the piano. Actually, it wouldn’t even have to be with a “piano teacher”: almost anyone who plays the piano and is outgoing and willing to spend some time with you would work. Perhaps they could come to your home, maybe once every year or two, and spend an hour or two with you and your children. Everyone would have an opportunity to play for the teacher and listen to feedback. This would be similar to “standardized testing” and would give you much peace of mind so you don’t have to worry about terrible technique problems or bad habits creeping into the music.
An example of such an approach: I have been working at self-studying the upright acoustic bass over the past few years. I have purchased one book and three different DVD’s. I have not taken any lessons. A few months ago I was working on a photography projects which involved upright basses (along with cellos, violas, and violins), and the gentleman that was delivering the instruments to my home office was an accomplished upright bass performer and instructor. During the course of his visit (once all of the delivery and business work was done), he spent about 15 minutes with me as I showed him how I played the bass and we talked through some various technique issues. While it wasn’t in any way something that was necessary or really even needful, it was nice to have a few minutes with an accomplished acoustic bass player.
I don’t have experience with piano DVD’s because I learned from piano method books.
I would recommend starting a child using the Alfred’s Piano Series. Each level has three core books: the “Method” book (which is the main book and introduces the new concepts), a “Recital” book (which has extra songs that will include the new concepts), and a “Theory” book (which is a workbook reviewing the new concepts). Everyone can share the Method and Recital books, but it is nice to have individual Theory books.
I may have the exact titles a bit wrong, but those are the general names of the books. The Church Musician Series (which I’ll share about later) calls the Recital Book a Repertoire Book.
Some levels have additional books: Hymns, Patriotic, Duets, and perhaps Christmas. The extra books can be nice in providing extra songs that are at the same skill level, although I’m not sure someone would want to work through ALL of the additional books.
For young children (and for self-study), I would recommend starting with Alfred’s Level A and then Level B.
The Alfred’s series is not a Christian series and there may be some songs that would be best to skip (you can staple pages together or remove certain pages).
Following Alfred’s Level B I would recommend switching to the David Carr Glover Church Musician Series, starting with the Primer level. Following the Primer level you would move on to Level 1, Level 2, Level 3, etc. By the time you reach Level 3 you will be getting close to being able to play out of the hymn book.
The Alfred’s series also has Levels 1, 2, 3, etc., but I like the focus on Hymns and playing in church that is in the Church Musician Series.
Learning Theory is an important part of learning to play hymns, so don’t skip the theory part! You won’t understand everything at once, but do your best to learn and understand as you go. Over time it will make more and more sense!
Actually, if a person only wanted to learn the play the four harmony notes as written in the hymn book they wouldn’t HAVE to learn the theory. But there is much more to playing hymns than just the four notes that are printed in the hymn book. Those four notes are the bass/tenor/alto/soprano notes with the soprano note being the melody note.
If you want to eventually improvise and arrange hymns (or want to learn other instruments in the future), the theory is crucial.
While I don’t believe there are too many technique-related issues on the piano, the technique that is discussed in the method books is important to pay attention to.
Wrists that are bent or angled can develop problems later. Tension (shoulders or wrists) is also something to be careful of.
The Alfred beginning book has a picture of a child sitting at the piano and highlights some of the technique/ergonomic issues to be watchful of.
Self-study is a wonderful and thorough way to learn. There probably isn’t any more thorough way to learn than by “doing it” one’s self. Sure, it will likely take longer than if one was taking lessons from a tutor, but that’s OK. The self-study route seems to give God more of the glory for the outcome, as one is forced to rely more upon Him throughout the process! And if self-study (with a parent’s help) can work for reading, writing, and arithmetic, and it can definitely work for studying music!
Younger children often seem to have a harder time with learning, and definitely with self-studying, an instrument. The age will vary, but (with my limited experience) it has seemed as if children do better with self-study when they are about 12 or older. I believe a lot of this is due to their increased ability to read and understand the new concepts they are learning. This doesn’t mean a younger child will be unsuccessful in his self-study, but it often means that expectations simply need to be set lower and more support from the parents will be required.
I would view piano learning in much the same way as any subject to be studied at home or via homeschool. Books and resources are used to assist the learning process. At the same time, children will learn quickest when one or both of the parents either already know the subject, or are learning the subject along with the child. This is how mothers that do not have college degrees are able to successfully teach high-school level subjects to children, who then score incredibly high on post-high-school standardized tests. Mom is learning along with the student. This is how children that are younger are best able to self-study: with a parent who is also learning along with them. Such an approach will, I believe, drastically speed up the learning process for the child.
The parents learning along with the child could take several forms. One would involve actually learning to play the instrument as well. This is the route our family chose when we all began learning guitar. We practiced together in the evening – and Dad and Mom learned along with us. They worked from the same instruction books that we were learning from. While this approach requires more time on behalf of the parents, the advantage is that they will be learning an instrument along with the child.
The other option would be for the parent to learn the musical concepts from the book, without actually practicing and playing the songs on the piano. You would then be able to help answer questions, without having to spend time practicing the songs.
Even though you may be learning via self-study, you may still benefit from an occasional consultation with a godly teacher who is accomplished on the piano. Actually, it wouldn’t even have to be with a “piano teacher”: almost anyone who plays the piano and is outgoing and willing to spend some time with you would work. Perhaps they could come to your home, maybe once every year or two, and spend an hour or two with you and your children. Everyone would have an opportunity to play for the teacher and listen to feedback. This would be similar to “standardized testing” and would give you much peace of mind so you don’t have to worry about terrible technique problems or bad habits creeping into the music.
An example of such an approach: I have been working at self-studying the upright acoustic bass over the past few years. I have purchased one book and three different DVD’s. I have not taken any lessons. A few months ago I was working on a photography projects which involved upright basses (along with cellos, violas, and violins), and the gentleman that was delivering the instruments to my home office was an accomplished upright bass performer and instructor. During the course of his visit (once all of the delivery and business work was done), he spent about 15 minutes with me as I showed him how I played the bass and we talked through some various technique issues. While it wasn’t in any way something that was necessary or really even needful, it was nice to have a few minutes with an accomplished acoustic bass player.
I don’t have experience with piano DVD’s because I learned from piano method books.
I would recommend starting a child using the Alfred’s Piano Series. Each level has three core books: the “Method” book (which is the main book and introduces the new concepts), a “Recital” book (which has extra songs that will include the new concepts), and a “Theory” book (which is a workbook reviewing the new concepts). Everyone can share the Method and Recital books, but it is nice to have individual Theory books.
I may have the exact titles a bit wrong, but those are the general names of the books. The Church Musician Series (which I’ll share about later) calls the Recital Book a Repertoire Book.
Some levels have additional books: Hymns, Patriotic, Duets, and perhaps Christmas. The extra books can be nice in providing extra songs that are at the same skill level, although I’m not sure someone would want to work through ALL of the additional books.
For young children (and for self-study), I would recommend starting with Alfred’s Level A and then Level B.
The Alfred’s series is not a Christian series and there may be some songs that would be best to skip (you can staple pages together or remove certain pages).
Following Alfred’s Level B I would recommend switching to the David Carr Glover Church Musician Series, starting with the Primer level. Following the Primer level you would move on to Level 1, Level 2, Level 3, etc. By the time you reach Level 3 you will be getting close to being able to play out of the hymn book.
The Alfred’s series also has Levels 1, 2, 3, etc., but I like the focus on Hymns and playing in church that is in the Church Musician Series.
Learning Theory is an important part of learning to play hymns, so don’t skip the theory part! You won’t understand everything at once, but do your best to learn and understand as you go. Over time it will make more and more sense!
Actually, if a person only wanted to learn the play the four harmony notes as written in the hymn book they wouldn’t HAVE to learn the theory. But there is much more to playing hymns than just the four notes that are printed in the hymn book. Those four notes are the bass/tenor/alto/soprano notes with the soprano note being the melody note.
If you want to eventually improvise and arrange hymns (or want to learn other instruments in the future), the theory is crucial.
While I don’t believe there are too many technique-related issues on the piano, the technique that is discussed in the method books is important to pay attention to.
Wrists that are bent or angled can develop problems later. Tension (shoulders or wrists) is also something to be careful of.
The Alfred beginning book has a picture of a child sitting at the piano and highlights some of the technique/ergonomic issues to be watchful of.
Self-study is a wonderful and thorough way to learn. There probably isn’t any more thorough way to learn than by “doing it” one’s self. Sure, it will likely take longer than if one was taking lessons from a tutor, but that’s OK. The self-study route seems to give God more of the glory for the outcome, as one is forced to rely more upon Him throughout the process! And if self-study (with a parent’s help) can work for reading, writing, and arithmetic, and it can definitely work for studying music!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar