snow rain

Sabtu, 28 April 2012

Absorbsi KARBOHIDRAT dan metabolisme karbohidrat dalam tubuh

Karbohidrat utama dalam makanan sehari- hari adalah polisakarida, disakarida, dan monosakarida. Pati (polimerglukosa) dan dervat- derivate nya adalah satu- satunya polisakarida yang dicernakan dalam traktus gastrointestinalis manusia.
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan sistem saraf.

Karbohidrat utama adalah polisakarida, disakarida (laktosa/gula susu dan sukrosa/gula meja) dan monosakarida (fruktosa dan glukosa). Di dalam mulut, zat tepung dicerna oleh α-amilase saliva. Tetapi, pH optimal enzim ini adalah 6,7 sehingga kerjanya dihambat oleh getah lambung yang asam bila makanan masuk ke lambung. Hasil akhir dari pencernaan α-amilase adalah oligosakarida yang terdiri dari Maltosa (disakarida), maltotriosa (trisakarida) dan α-dekstrin. Oligosakarida bertanggungjawab terhadap pencernaan derivat zat tepung selanjutnya terletak di bagian luar brush border yaitu membran mikrovilli usus halus. Beberapa bentuk enzim mempunyai lebih dari satu substrat.
Heksosa dan pentosa cepat diserap melalui dinding usus halus, sebelum sisa makanan mencapai bagian ujung ileum. Molekul-molekul gula bergerak dari sel-sel mukosa ke dalam darah kapiler lalu masuk ke dalam vena porta.transport gula merupakan contoh transport aktif sekunder, energi untuk transport glukosa diperoleh secara tidak langsung, melalui transport aktif Na+ keluar sel. Kadar Na+ intraseluler di dalam usus halus dan sel ginjal rendah, seperti dalam sel-sel lainnya, Na+ bergerak ke dalam sel sesuai dengan beda konsentrasinya. Glukosa bergerak bersama Na+ dan dilepaskan ke dalam sel.



Daftar Pustaka
Ganong, W.F. Fisiologi Kedokteran (Review of Medical Physiology) Edisi IX. Diterjemahkan oleh Adji Dharma dibawah pengawasan Prof. Sutarman, Ahli Ilmu Faal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar